Tuesday, December 30, 2008

Catatan hari keempat

Kapal Dignity, yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Gaza, dihentikan dan ditabrak oleh Angkatan Laut Israel di perairan Internasional. Awak Dignity terdiri dari multi bangsa (Inggris, Yunani, Yordania, Australia, Irlandia, Siprus, Sudan, Jerman, Iraq dan Amerika Serikat).
Respon Israel, "It was an accident"

May 2003, James Miller(35), seorang pembuat film Inggris yang mendokumentasikan anak-anak Palestina di kamp pengungsi gaza, ditembak di leher oleh tentara Israel. Rekaman video memperlihatkan James dan rekan-rekannya membawa bendera putih dan berteriak bahwa mereka jurnalis Inggris.
Respon Israel, "He was caught in a crossfire"




James Miller sehari sebelum kematiannya. Sumber REUTERS/Handout


Maret 2003, Rachel Corrie (23), sukarelawan ISM (International Soladirity Movement), warga negara Amerika tewas dilindas buldoser Israel saat ia mencoba melindungi rumah warga Palestina yang akan diratakan.
Respon Israel, "She ran in front of the bulldozer"





Ah, sepertinya daftar ini tidak akan berhenti.
Sebaiknya kutambahkan satu saja. Satu nama yang kuingat jelas karena baru kulihat di Al Jazeera "Shooting the Messenger" kemarin.

Fadel Shana (23).
Cameraman Reuters, memfilmkan tembakan dari tank yang akhirnya membunuhnya. Fadel baru keluar dari kendaraannya yang bertanda 'TV' dan 'Press". Kejadian ini berlangsung di sore hari yang terang (5 sore). Dua pemuda Palestina yang sedang bersepeda di jalan yang sama juga tewas.
Respon Israel, tentu saja, itu adalah kecelakaan. "Sudah menjadi resiko mereka karena berada di zona perang".




Jadi jangan heran jika korban di hari keempat ini sudah mencapai 362 orang tewas dan 1600 orang terluka di pihak Palestina (5 orang tewas, 7 terluka di pihak Israel). Israel dan IDFnya dengan segala kecanggihan teknologi yang mereka miliki punya kecenderungan 'tidak sengaja' membunuh orang.

Dan ketika salah satu juru bicara Israel mengatakan di Al Jazeera tadi pagi bahwa "Numbers are meaningless"....apa yang bisa kita katakan lagi?
It's their words against our words..
Aku yakin jika kondisinya dibalik, Israel : 362 tewas, Palestina : 7 tewas, dunia tidak akan menutup mata, telinga dan mulutnya seperti sekarang.

When holocaust victims has becoming holocaust do-ers...
When some nation's terrorist is another nation's freedom fighter...
When life, any life, is meaningless...
When a human is subhuman to another...

Phew, sudah 4 hari menahan diri untuk ngga memaki-maki...

Be strong, my brothers and sisters.
I know it's never enough,
but my thoughts, my heart and my prayers are always with you.

Monday, December 29, 2008

gaza, 27-12-2008

Terlalu banyak hal-hal absurd hari-hari ini.

An IDF spokeswomen on Sky news said that as far as Isreal was
concerned there was no humanitarian crisis in Gaza...

I'm craughing..crying and laughing at the same time.

I remember back then, when the apartheid system in S. Africa had the best killing machines on the continent, they had a good press network to misguide the public.
At that time the apartheid gov't killed many innocent women, kids, students, old etc (they called them terrorists), its no different with what is happening in Gaza today.
Its shocking to see such a waste of life of the innocent school kids, there is no any justification for that.

And when US, Livny, Abbas and others blamed Hamas for the death of almost 300 palestinians, i'm not just craughing.
I'm craughing out loud!

The creation of Hamas was encouraged by Israel as they were trying to undermine the PLO. 17 years of failed negotiations from them and Fateh with no change and a worsening situation... that's why Hamas were elected. Hamas did lots of social work in Gaza when things were awful, before they became dire.. many voted for them because of this and the other situations mentioned above.
Miscalculation by those democratics nations perhaps.

Sama seperti alasan keliru tentang senjata pemusnah massal di Irak.

Dan akhirnya negara-negara demokratis itu juga yang menginginkan pemerintahan Hamas jatuh. What do they want, exactly? Don't get it.
What excuses will they make tommorow?

292 palestinias killed.
1 israeli killed.
and i'm watching silently, like the world.

And as i watch,
as i read,
as i write,
children, women, and men are dying.
3 years under siege, and now under attack.

Once again we are watching massacres in Gaza, as we did last March when 110 Palestinians, including dozens of children, were killed by Israel in just a few days. Once again people everywhere feel rage, anger and despair that this outlaw state carries out such crimes with impunity.

And everywhere in the net, i still can find people who say "it's a self defense." Do they read from script?
What do you expect from people you oppressed, humiliated, killed? that they will love you?
If this assaults is a self-defense, so does the rockets from Hamas, no?
"Hamas must do this, hamas must do that, palestine must do this" Well, Israel must do something too. Blockages, expanding settlement. That's what they do.
That's the fact.

But, an eye for an eye will only leave everyone blind.
Stop that eliminate this eliminate that thingies! I, personally, don't want to wipe any people out from any where for what so ever reason.
I still believe (and i'll be damned if i don't) there are people who want peace. From both side. How do you make peace if you don't want to talk to your enemies?

Buat yang ngga mau, yang bilang palestina bukan negara jadi ngga bisa diokupasi, orang-orang palestina pantas diserang karena mendukung hamas, don't stop until gaza jews again (ada!), dan sebaliknya, musnahkan israel, hilangkan israel...be a man (or a woman), and leave us, people who want to walk side by side, alone.

And those spokepersons on tv (IDF,US,UN,you named them), they're really make me sick.

It's 7 am at Gaza city.
and i can't even imagine what they've been through these 3 days, all these years...

Tuesday, December 23, 2008

Dialogku dengan Dimas Arga


Malam hari, jam 9.
Aku : Adek, bobok yok...
Dimas : Mamah. Nenen. Boboookkkk!!!
Aku : Bobok di puk-puk aja, nak...sini Mamah puk-puk...
Dimas : (Mulai mimbik-mimbik) Nenen. Boboookkk....
Aku : Mau mbaca? Mau nyanyi?
Dimas : (Berkaca-kaca) Angggg....Nyenyennn...
Aku : (Nyanyi Nina Bobo sambil nepuk-nepuk punggung Dimas)
Dimas : Huaaaaaaaaaaaaa....T.T

Kira-kira 30 menit kemudian dia tertidur sambil setengah tengkurap mbelakangin aku.

Tengah malam, jam setengah 1.
Dimas : Anggggg....nyenyeeennnn...
Aku : Ssshhh, sshhh, sshhh...bobok lagi sayang
Dimas : HUaaaaaaaaaaaa...T.T

15 menit kemudian Dimas dah merem lagi, tetep mbelakangin aku.

Jam 2 pagi.
Dialog yang sama dengan yang jam setengah 1, tapi kali ini diakhiri dengan Dimas turun ke kasur bawah dan bobok sama Damar.

Jam 4 pagi.
Nangis nyari nenen, tapi langsung bobok lagi.

Jam 6 pagi.
Bangun sambil nangis, lari keluar kamar.
Dimas : Neneennnn....
Aku : Pagi, sayang...Mau minum susu coklat apa teh? (Anak-anakku suka nge-teh, kayak embah-embah >,<)
Dimas : Anggggg...Nenen!Nenen!Nenen!
Aku : Mau jus, Dek?
Dimas : Ma Mauuu!!! (Ngga mau!!!)
Aku : Gendong yuk...
Dimas : Ma Mauuu!!!

30 menit kemudian berakhir dengan jongkok berdua di teras depan ngeliatin ulat yang numpang lewat.

Hehehehehe....
Januari tanggal 17 Dimas 2 taun. Dan sekarang sedang proses menyapih.
Papahnya sih udah nyuruh dia disapih dari sebelum Idul Fitri ("Dimas, nenen Mamah udah kadaluarsa, gak usah nenen lagi yak??" Untung Dimas ngga bisa dibohongin...).
Tapi aku berkeras tetap menyusuinya sampai 2 taun.
Lha anugerah dari Allah kok dibuang-buang? ^^

Dua tahun.
Dan sedang hobi-hobinya nonton Popop Pat (Pak Pos Pat), minta diliatin kalo joged-joged tiap ndenger lagu (ekshibisionis juga yak ^^), dan lagi galak jadi harus sering-sering dikasih time out (duduk diam sendiri di sofa selama semenit, believe me..that's hard for an angry child.)

Yang kosakatanya sekarang :
1. Mamah, Papah, Ma (Mas), Nenek, Mbah, Hajuk (Mbak Yuk)
2. Yaa hatoohh! ( Yaa jatuh!), Ihhh Pipiii! (Ih, Pipis!)
3. Hana? Hana? (Mana? Mana?)
4. Tek ampah, hini!! (Truk Sampah, sini!!)
5. Oloohh Ouwborrr... (Allahu Akbar...)
6. Ikan, udang, empe (tempe), hahu (tahu), otel (wortel), mpek-mpek, ais (es), emen (permen)

Dan masih banyak yang lain.
Heheh...kapan-kapan kubikin kamus Bahasa Dimas-Indonesia aja deh!

Phew.....
Semoga mamamhmu ini bisa jadi ibu yang amanah ya, nak...
Ibu yang semakin sabar untuk mendengarkanmu dan menatap matamu ketika kalian marah dan sedih. Yang tertawa dan tersenyum untuk setiap hiburan dan candamu.

Semoga mamahmu ini ngga gaptek dan males belajar biar bisa njawab sejuta macam hal yang kalian tanyakan.

Yang semakin rajin mengajak kalian nyanyi, nari, maen kuda-kudaan, melempar kalian tinggi-tinggi ke atas dan menangkap kalian lagi (lumayan, gak perlu angkat barbel), dan ngasih tau nama-nama mahluk penunggu kebun kita.
" Itu ulat bulu, itu kodok, itu semut, itu bunga matahari, itu anyelir, itu pohon mangga, itu kadal, itu kaki seribu, itu...itu...itu pupup kucinggg!!! Huaaaa!!!"

Hmmm...Life is beautiful indeed.

I hope you never lose your sense of wonder
You get your fill to eat
But always keep that hunger
May you never take one single breath for granted
God forbid love ever leave you empty handed
I hope you still feel small
When you stand by the ocean
Whenever one door closes, I hope one more opens
Promise me you'll give faith a fighting chance

And when you get the choice to sit it out or dance
I hope you dance
I hope you dance

I hope you never fear those mountains in the distance
Never settle for the path of least resistance
Living might mean taking chances
But they're worth taking
Lovin' might be a mistake
But it's worth making
Don't let some hell bent heart
Leave you bitter
When you come close to selling out
Reconsider
Give the heavens above
More than just a passing glance

And when you get the choice to sit it out or dance
I hope you dance
(Time is a real and constant motion always)
I hope you dance
(Rolling us along)
I hope you dance
(Tell me who)
I hope you dance
(Wants to look back on their youth and wonder)
(Where those years have gone)

I hope you still feel small
When you stand by the ocean
Whenever one door closes, I hope one more opens
Promise me you'll give faith a fighting chance


(I hope you dance-Lee Ann Womack)

Sunday, December 21, 2008

take me away, just for today...

Arghh...
28 years of my life and still
Trying to get up that great big hill of hope
For a destination.


Hehehe, well yeah...i'm not 25 anymore.
Not even close >,<
Ditambah dengan almost 5 yo Damar dan almost 2 yo Dimas...hmmm, bisa ditambahkan 5 tahun ke angka 28 tadi. Kekekekekek....
*But forever young inside...* =P

Mungkin udah 7 taun hibernasi.
Yah, kalo dikurangi masa-masa kembali ngenal chatting dan internet...hmmm, 6 taun deh. Melewati 12 pergantian musim bersama dua beruang kecilku. Dan satu penunggu goa, yang hari ini membuat ngambek modeku absolutelly ON...

Damn you, penunggu goa! Udah janji mau jalan-jalan berburu madu (heeehhh??? beruang suka madu kan?) malah ditinggal maen soccer. Huh...Manaaaa waktunyaaaa????

Hehehehe T.T

Pusing hari ini dan kemarin...mencoba membuat mimpi jadi kenyataan.
membuat niat jadi jalan (when there's will, there's a way thingies).
mencari-cari temen di dunia virtual (karena semua smsku balik dengan kata-kata, "sorry nin, ngga bisa", dan dikatain "get a life,nerd!" sama my known enemy...T.T

Berhubung aku lagi panas, sepanas pemain-pemain Indonesia dan Thailand tadi malam...mending nulis. Mending nyanyi. Mending diam. Time Out!!!!!!

Anak-anak keluar ma Papahnya, jauh-jauh dulu dari kepala berasap ini.
Aku jauh-jauh dari Papahnya, daripada dosa nunjukin muka manyun mulu.
Biarin monitor sayangku ini aja yang salah tingkah hadap-hadapan ma manyunku.

"Smiler never loose, frowner never win" Hehehe...

Phew...
Inget sama tatapan aneh bin bingung sama ibunya ponakanku, ibu mertua, ibuku sendiri, ibunya temen damar, dan ibu-ibu yang lain, ketika mereka denger aku mau ngajak anak-anak ke gunung.
Ngga tau kalo denger akunya yang mau naik gunung...
Disate kayaknya...berhubung daging kurban dah habis >,<

So, here I am.
Belum punya temen. Padahal ada 2 temen natrekk yang mau ke Gede tgl 25 ini.
Juju naiknya lebih dari semalam (disusul Dimas ke Surya kencana ntar aku).
Iqbal qarung? hehehe...rada ga pede mo nelpon...
Masih belum punya alat. Semua kelengkapan perangku jaman sekolah dah entah beristirahat dengan damai dimana.
Arghhh....dimana rental tenda dome ya?
kok ngga nemu yg sreg di net.

And baidewei baswei, dah 2 temen yang komen pagi ini, Gagah dan Juju, kok ngga beli ajah sih...
Jawabanku sama, dah buat susu dan diapers. Kekekekekek...Lebih gak modal dibanding masa kuliah.

Rindu...
Rindu...
Kangen ma semuanya. Perasaan waktu dulu.
Waktu kelima panca indera begitu dibanjiri anugerah Sang Pencipta...Tanah basah, bau hutan, dingin yang menyelinap, air nutrisari yang membasahi kerongkongan yang kering selama pendakian, suara dan tawa teman-teman, John Denver dan Padi, bintang yang seakan bisa diraih jika saja kupanjangkan tanganku (dipanjangin panjaaaaaaanggggggg sekali, baru deh nyampe), bayangan ujung-ujung pohon, punggung yang lengket oleh keringat, carrier yang pelan-pelan nambah berat, dan kaki yang mulai ngadat :)

Sampai di puncak, biasanya menunggu sebentar, in search of sunrise.
Dan menghitung lagi kenikmatan-kenikmatan Ilahi itu...
Sinar matahari pertama di kulit muka, bintang fajar yang mulai menghilang, warna langit dan awan nun jauh disana, pemandangan sekitar yang mulai berwarna, dingin yang mulai menghangat, mengingat orang-orang tercinta di rumah...

I miss you, Pah...
(crybaby, u nerd!)
Hiks...

Dan perjalanan turun.
Perjalanan pulang.
Dulu ada temen di THA yang bilang, "lari aja nin! tapi seimbangkan dan mantapkan tubuhmu" Dan biasanya, kalo itu memungkinkan, aku akan lari. Run, Nin, Run!
Bersama apapun yang ingin kulupakan waktu itu.
Lari dari kenyataan, lari menuju kenyataan.

Perjalanan ke rumah dengan transportasi umum?
Wah, itu panjang lagi ceritanya...hehehe.

Semua keindahan itu, dengan warna, rasa, baunya.
Semoga menambah kemanusiawianku. Dulu dan sekarang.

Semoga suatu saat nanti, Damar dan Dimas remaja dan dewasa dapat merasakannya. Dan menghargainya.




*Sigh...*
So for now let me sing that wonderful Oasis song (pinjem, Bim!)

Just when it falls apart
And when it's time to start
Will you sit down here for another day
And when it's time to be
All the things that we
Are wishing away for another day

Cos in my soul we know where we're goin
We're goin where the grass is green, the air is clean and the good times are growin'
So take me away
Just for today
Cos I'm sat here on my own
I'd like to be
Under the sea
Where they'd probaly need a phone

And just when it falls apart
And just when it's time to start
Will you sit down here for another day

Cos in my soul we know where we're goin
We're goin where the grass is green, the air is clean and the good times are growin'
So take me away
Just for today
Cos I'm sat here on my own
I'd like to be
Under the sea
Where they'd probaly need a phone
I could be you
If I wanted to
But I've never got the time
You could be me
And pretty soon you will be
But you're gonna need a line

Need a line
Need a line
Need a line



You're right,my friend...keep on dreaming.

Sunday, December 14, 2008

In My Sky


(picture from a friend)

Akhir-akhir ini aku terobsesi dengan langit.

Hoping to find myself a nice dark location with a good clear view of the night sky. (Bukan langit Jakarta yang mendung dan berpolusi)...
Finding a hill with a clear view of the horizons...
Waiting until sunset, waiting until it's dark and lovely...
Melihat ke arah matahari terbenam dan menghadap ke arah barat. Membelakangi Timur, dengan utara di arah kanan dan selatan di arah kiriku...

Dan inilah dongeng pengantar tidurku malam ini.

Pernah dengar Galaksi Bima Sakti (lovely milky way...) dan Galaksi Andromeda?
Rasi Callum, Horologium, Pictor, Reticulum? (Pasti jarang, lha aku juga baru tau waktu nulis ini...)
Tapi kalo Capricornus, Aquarius, Pisces, Aries, Taurus dan Gemini pasti pernah karena sering dihubungkan dengan tanggal lahir.

Atau kumpulan bintang Pleiades, yang terdapat di konstelasi Taurus. Yang namanya dalam bahasa Jepang adalah Subaru. Beberapa ilmuwan islam mengatakan bahwa Pleiades (At-thuraiya) adalah bintang yang disebut dalam surat Al Najm.
Dalam agama Hindu, Pleiades (Krittika) disebut sebagai enam ibu dari Dewa Perang Skanda, yang memiliki enam wajah.

Katanya ada 2000 bintang yang terlihat oleh mata, membentuk 88 konstelasi. Konstelasi atau rasi bintang adalah kumpulan bintang yang sebenarnya ngga ada hubungan apa-apa. Teman bukan, pacar bukan... >,<
Efek optikal aja yang bikin mereka terlihat berdekat-dekatan.

Another story.
Banyak nama bintang yang sebenarnya berasal dari nama Arab, nama yang berumur ratusan tahun. Mengisyaratkan bahwa budaya Arab (Islam) telah mengenali keindahan sains sejak lama, bahkan sebelum Masa Kegelapan melanda Eropa.
Bintang Betelgeuse, ternyata namanya diambil dari 'yad al jawza' atau 'hand of al jawza'. Al jawza artinya 'Yang di Pusat' (The Central One).Oleh kebudayaan Renaissance disebut Bait Al Jawza. Dan akhirnya 'diplesetkan menjadi namanya sekarang, Betelgeuse.

Dan tau ngga, bahwa dua bintang yang bergabung dengan bulan sabit membentuk konstelasi smiley di awal bulan desember ini adalah planet? Rendezvous antara dewi kecantikan Venus dan Dewa dari semua dewa Jupiter sudah pernah kutulis sebelumnya.
Planet, dari Planetaia, wandering star.

Bicara tentang bulan, Luna.
Malam ini aku keluar rumah jam 1 dini hari.
And clear dark sky, a bright full moon, and twinkling stars. In my sky, finally...
So happy to see her ^^
My Bella Luna...

Friday, December 12, 2008

Starlight Express

It's 13 minutes before midnite.
Dan yang bisa kulakukan cuma memandangi anak-anak dan papahnya malang-melintang di kasur baru Damar. There's no space left for me T.T

Akhirnya terus kutak-katik komputer...
Nemu lagu masa kecil dulu,
jaman suka nonton Star trek dan X Files jaman SMP,
juga soundtrack waktu ngeliatin bintang nun jauh di atas...

I can't help myself!
another mellow moment >,<


Starlight Express

When you good nights have been said
And you are lying in bed
With the covers pulled up tight
And though you count every sheep
You get the feeling that sleep
Is going to stay away tonight.
That's when you hear it coming
That is when you hear the humming of the

Starlight Express, Starlight Express,
Are you real, yes or no?
Starlight Express, answer me yes.
I don't want you to go.

Want you to take me away
But bring me home before daylight
And in the time between
Take me to everywhere
But don't abandon me there
Just want to say I've been.
I believe in you completely
Though I may be dreaming sweetly of the

Starlight Express, answer me yes.
I don't want you to go.
And if you're there
And if you know
Then show me which way
I should go.

Starlight Express, Starlight Express,
Are you real, yes or no?
Starlight Express, answer me yes.
I don't want you to go.

Monday, December 8, 2008

Ketika Dewo di rumah sakit

Sudah beberapa hari Dewo di rumah lagi.
Kinda back to our normal life again, all of us.
Aku gak bolak-balik rumah sakit dan rumah lagi. Anak-anak tidur dengan orangtuanya lagi. Dewo mulai bersuara ribut seperti biasanya lagi. Dan aku mulai bawel seperti aku lagi. Hehehehe....

Tau apa yang terburuk?
Ketika berdiri di sebelah tempat tidurnya di ruang UGD Fatmawati yang dingin, ngeliat tangan dan kakinya biru. Waktu itu Dewo ngga ingat apa yang udah dia tanyakan padaku 5 menit sebelumnya. Mukanya pucat, matanya kosong, dan aku mulai mikir apa yang terburuk yang bisa terjadi...

Alhamdulillah, Tuhan masih ngelindungin Dewo.
Malam itu, karena ngga tahan dengan kelambatan kerja perawat dan dokter di UGD Fatmawati aku mindahin Dewo ke Bintaro.
(Tapi Pak Satpamnya baik banget sama Damar ^_^
Terima Kasih, Pak Satpam UGD Fatmawati yang bertugas 1 Desember kemarin!)
Dan Damar dengan bahagianya bisa naik ambulans, kendaraan favorit kedua setelah mobil pemadam kebakaran.
Well, there's always a silver lining in every cloud for Damar. A lesson i should always remember.

Sepanjang malam itu, sejak Dewo nelpon jam 18.10 ngabarin kecelakaannya, sampai saat dia sudah tertidur di ruangan rawat inap Bintaro, rasanya sih aku gak sempet nangis. Apalagi panik. Di kepalaku cuma ada "what's next? what should i do next?"
Ituuu terus...
Dan, untung ada Ruwi dan Awe di Bintaro. Hehehe, dari dulu selalu "untung ada ruwi awe di bintaro!". Thanks, friends...

Sampai akhirnya jam 2 pagi aku duduk menggigil kedinginan di kamar, ngeliatin Dewo yg lagi tidur, dan i was feeling numb. So numbed, i was afraid to move.
Dan mungkin memang benar, good friends are like stars. You don't always see them, but you know they are always there.
Refleks nulis beberapa sms ke dua nama yang terpikirkan saat itu, dan akhirnya aku normal lagi. Bahkan bisa ketawa mbaca sms Sasi.

Thanks guys! If only you knew how much those messages meant to me that night...

Phew, mbrambangi aku jadinya... :P

Hari-hari di rumah sakit ngga terlalu buruk. Kecuali bagian kangen sama anak-anak. Pagi aku pulang, nganter Damar sekolah. Siang atau sore ngajak Damar (dan kadang Dimas) ke rumah sakit. Malam nganter damar pulang. Nungguin mereka tidur. Terus balik lagi buat nginep di rumah sakit. Bahkan ngga ngerasa capek, hehehe...

Kadang kerasa sekali hal-hal kecil ternyata sesuatu yang sangat menyenangkan.
Seperti berlari naik turun tangga 3 lantai di rumah sakit ketika beli makan atau majalah atau akan pulang dan datang.
Seperti merasakan hangat matahari di wajah ketika keluar dari gedung rumah sakit.
Seperti ngeliat sunset dan sunrise dari jendela kamar di lantai tiga.
Walo sunsetnya kalah sama gedung di seberang rumah sakit >,<
Seperti melihat Damar dan Dewo tiduran bareng sambil nonton film Hairspray.




sunrise dari jendela kamar dewo



sunset dari jendela kamar dewo

We're still here.
All of us.
Alhamdulillah.