Thursday, April 22, 2010

Forget Saving The Planet



Save the planet.
Itu motto yang paling sering muncul di status facebook di Hari Bumi ini.

Dan saya dipaksa sedikit berpikir.
Bumi sudah ada sebelum kita, manusia. Dan sepertinya masih akan bertahan melalui semua global warming dan ice age seperti jutaan tahun sebelumnya. Bumi bisa menanggung hal-hal buruk yang kita lakukan padanya. Tapi KITA, baca : manusia-bodoh-serakah-tamak-hausdarah-sombong-arogan-seperti-saya, akan menghilang karena perbuatan kita sendiri.

Kita akan mati sebelum Bumi mati.
Mungkin kita harus bertanya pada dinosaurus apakah bumi perlu diselamatkan.

Mother Earth will outlive every single homo sapien.

Saya termasuk orang yang percaya semua punya jiwa. Bunga-bunga rumput mungil di pojok halaman, cacing tanah di sela-sela akar tanaman, lebah dan serangga yang keluar masuk rumah, pohon akasia dan rerumputan di bukit belakang, makanan yang kita makan, air hujan, awan, matahari, angin, batu-batu...

Jiwa-jiwa itu memancarkan energinya ke setiap mahkluk di sekelilingnya.
Makanan yang kita makan memberikan energinya sehingga kita bisa bernafas, berpikir dan bergerak.
Dan hidup ini adalah siklus.
Kita memancarkan energi ke jiwa-jiwa lain.

Sebagai seorang ibu, anak-anak merupakan indikator yang paling jelas tentang energi yang saya pancarkan, tentang suasana hati saya. Ketika saya gelisah mereka akan gelisah. Ketika saya sedih, mereka sepertinya tau. Ketika saya marah, mereka akan mengkerut menjauh. Dulu ketika mereka bayi, saya tidak akan bisa menenangkan tangis mereka jika saya sendiri ingin menangis kecapekan atau kesepian.
Semakin dewasa sepertinya kemampuan itu semakin memudar dan menghilang. Empati kita semakin tipis bahkan jika melihat a cry for help atau tangan menengadah. Kita terburu-buru, penuh perhitungan dan kecurigaan.

Kita bernafas tapi tidak merasakan jiwa-jiwa itu bergerak.
Kita mendaki gunung, berenang di lautan, dan berjalan di bumi tapi meninggalkan bekas-bekas kerusakan dan sampah dimana-mana.
Kita hidup dari merusak hutan dan tanah.
We're just growing old and dying.

Dan kita bertanya-tanya, "How to save the earth?"

Energi dan Jiwa tak pernah menghilang. Hanya bisa kembali kepada-Nya. Sang Jiwa Yang Maha Energi.

So, save yourself, love yourself.
By loving all beings.
By being one with earth.

"...When people pour or sprinkle on the Earth fragrant and pure substances like perfume and fragrant milk, the Earth does not feel proud. But when people pour upon the Earth unclean and bad-smelling substances...the Earth does not feel anger, hatred, or shame. The Earth has the capacity to receive, embrace, and transform everything." ~ Touching The Earth, Thich Nhat Hanh.

*terima kasih untuk semua yang mencoba menyelamatkan bumi. we'll die trying. keep up the good work, mates.

simple things to do to save yourself