Sunday, November 30, 2008

When Jupiter met Venus

Malam ini, sekitar jam setengah tujuh, aku dan anak-anak sedang duduk di depan rumah.
Main kincir angin yang kubeli dari Bapak penjual jepit rambut langgananku seharga seribu rupiah.
Damar dan Dimas jongkok di depan kincir-kincir mereka, menunggu angin datang.
They're so excited, lebih excited dari bermain mainan dari mal yang harganya bikin pusing...

You know how windy jakarta these days.
Jadi sambil ngeliatin jagoan-jagoan neonku itu loncat-loncat kesenangan, aku seperti biasa memandang ke atas. My beautiful lovely sky (nggak peduli mendung, gelap, blue sky, petir, bagiku langit itu indah...).
Kaget, di langit malam yang biasanya nggak ada cahaya, terlihat dua bintang besar yang terang dan berdekatan. Langsung pengumuman ke semua orang.

Sayang anak-anak lebih concern sama kincir mereka kali ini :(
Dan dewo tersayang lebih tertarik sama liga inggris yang gak ditayangin dimana-mana >,<

Sampai di kamar, waktu nidurkan anak-anak, aku masih teringat-ingat 2 bintang itu.
"Apa ya? Apa ya? Appaaaa yyaaaa???" rasanya sudah ngga ada satupun pelajaran fisika atau astronomi yang nempel di kepalaku. Padahal dulu cita-citaku adalah jadi astronot, miimal jadi crew-nya Enterprise (Star Trek, sodara-sodara...)

So, kusms temanku Bima.
" Venus dee.."
"yang di sebelahnya?"
" bintang Vega dee..."

Hmmm, sementara cukup puas. Kulanjutin mbaca buku sebelum tidurnya anak-anak, See Inside Dunia Dinosaurus (belum bosen mereka ngutak-atik si dino). Sempet terjadi keributan karena Dimas pengen mbaca dari belakang sementara Damar dari depan >,<

Ting tong, ada sms lagi. "Sowwy, my bad. It was Jupe next to venus"

Bah, mulai meragukan nih! (hehehe, sori,Bim!)
Begitu anak-anak tidur dan papahnya mulai nongkrong sama tetangga kompleks,
kuhidupkan komputer tuaku (yang CPUnya akhir-akhir ini berbunyi seperti mesin kapal di sungai Mahakam >,<).
Browsing sana sini...

Akhirnya ketemu juga, cerita cintanya Jupiter dan Venus.


(Space.com graphic using Starry Night software)


Jadi, ternyata memang dua bintang itu adalah Venus dan Jupiter (confirmed Bim! thanks...).

Menurut Joe Rao dari space .com, selama bulan Nopember ini planet Jupiter akan menemani Venus di langit barat daya (antara barat dan selatan gitu loh...).
Terutama tadi malam (30 Nopember) dan besok malam (1 Desember). Jarak mereka sangat dekat sampai kita bisa merentangkan tangan dan menandai keduanya dengan satu jempol (asal bukan jempol semut...)

Setelah 1 Desember kedua planet itu akan perlahan-lahan berpisah. Namun kita masih bisa ngeliat pemandangan menarik dari segitiga yang dibentuk tiga trio. Bulan, Venus dan Jupiter.

Sebenarnya, 1 Februari tahun ini Venus dan Jupiter juga udah janjian di langit pagi. Dan setelah 1 desember mereka baru akan ketemuan lagi di langit pagi pada 11 Mei 2011. Pertemuan malam baru akan terjadi 10 bulan kemudian, Maret 2012 setelah matahari terbenam.

Jangan sedih ya, Venus dan Jupiter...

Friday, November 21, 2008

Simple things my children learned from me (and i learned from them)




Soundtrack tulisan ini : Beatles ^_^
"All you need is love, love, love is all you need..."

Judulnya ditulis ngingglish, soale bahasa indonesianya puanjang tenan...
So, here's the list:

1.Membuang sampah pada tempatnya (yaitu tempat sampah, bukan keluar jendela mobil!!!)
Kuajarkan sejak Damar dan Dimas masih belum bisa bilang "tempat sampah".
Suatu ketika aku berdua Damar nunggu Dewo selesai ngisi bensin motor di SPBU dekat Parigi. Damar yang duduk di pinggiran SPBU tiba-tiba nanya," Mah, kok bungkus permennya gak dibuang ke tempat sampah. Rumputnya jadi kotor..." sambil nunjuk ke bawah kakinya. Saking terharunya, aku yang biasanya gak seekstrem itu langsung mengambil bungkus permen yang entah sembarangan dibuang siapa dan membuangnya di tempat sampah SPBU.

2. Tersenyum dan menyapa
Ada sedikit culture shock waktu kami 3 bulan di Brisbane. Orang-orang disana terlihat lebih gampang nyapa dan tersenyum pada orang yang nggak mereka kenal. Apalagi kalau aku pergi sama anak-anak.
Kuputuskan untuk melakukan hal yang sama disini. Jadi sekarang Damar akan teriak "Pak satpam!!" dan tersenyum pada Pak Satpam yang menunggu gerbang atau keliling kompleks. Dimas akan berdiri di depan pintu rumah dan 'dadah-dadah' sama 'tek' sampah yang lewat 2 hari sekali. Supir truk sampah itu sekarang jadi fansnya Dimas kalo lewat depan rumah.
Senyum dan sapa, hal mudah tapi suka dilupain. Padahal efeknya sangat menyenangkan.

3. "Tolong", "Makasih" dan "Permisi"
Berlaku untuk semua orang, tanpa terkecuali. Dan walo sekarang di rumah ada asisten jempolan dari Bantul, Mbak Yuk, anak-anak kuajarkan melakukan sesuatu sendiri dulu. Lucunya, sekarang Dimas sedang hobi buang sampah ke tempatnya.
Jadi kalo dia liat botol susu masnya kosong, kuthuk kuthuk kuthuk dia ilang ke dapur. Mbuangin sampah masnya. Anak yang baik sekali ^_^

Dimas juga lagi hobi bilang "misyii, misyii" (permisi maksudnya). Jadi jangan heran kalo dia keliling rumah sambil ndesel-ndesel semua orang dan bilang "misyii!!"

4. Aware sama alam
Anak-anak paling senang observasi kupu-kupu, capung, semut, ulat, cacing tanah, burung, kumbang, kodok, kucing, ikan dan semua mahluk hidup di sekitar rumah. Kalo Dimas dulu masih sering ngeliatin pojok rumah atau langit-langit yang mungkin ada mahluk lain juga, untung sekarang udah nggak...hehehe!

Damar sudah paham bahwa binatang itu bisa sakit juga, jadi dia gak pernah ngganggu.
Bahkan ulat ijo raksasa yang makan daun tanaman mamahnya di kebun pun berhak hidup dan cuma dipindahin ke rumput di luar halaman. Yah, kalo besok pagi si ulet gendut dah balik lagi ya gak p pa, namanya juga usaha >,<
Papahnya biasanya lebih sadis, ulatnya disuruh berenang di got...

Aku paling senang mengajak Damar Dimas duduk di teras atau mengintip dari jendela ketika mendung, angin, hujan dan badai petir. Biasanya Damar akan bertanya panjang lebar sampai akhirnya aku harus mengakui kalo ada hal yang aku juga nggak tau :P

Kalo sore hari matahari akan terbenam di langit Barat, biasanya Damar kujawil "Tuh, mataharinya mau turun! Sunset, Damar!" Kalo malam hari langit Jakarta masih menyisakan bulan dan bintang yang gak tertutup polusi, kuajak Damar menghitung bintang.
Dan aku jadi ibu paling bahagia sedunia waktu damar bilang, "Mah, moon-nya kayak pisang ya?" waktu bulan sedang sabit. Simple words...but mean the whole world to me ^_^

Subhanallah ya, Nak...

5. Empati sama sesama
Kadang kupikir ini yang paling gak simple...
Bagaimana menjelaskan sesuatu yang terkadang orang dewasa pun sulit merasakannya?
Kumulai dari makanan di rumah, kenapa sebaiknya dihabiskan. Karena Pak Tani sudah capek nanam padi. Papah sudah kerja keras nyari uang. Mamah dan Mbak Yuk sudah masakkin buat semua. Jadi di setiap butir nasi ada artinya.

Kalo di jalan ada temannya Damar dan Dimas yang lagi minta-minta atau ngamen, berikan susu frisian flag strawberry-mu untuk dia. Karena di rumah kamu masih punya banyak. Kalo habis masih bisa beli di Indomaret. Kita beruntung,Nak.

Kalo mandi dan ember mandimu sudah penuh matikan airnya, Nak. Karena air mahal. Karena banyak orang yang ngga bisa mandi dengan air berlimpah.

Kalo film dinosaurusnya sudah habis ditonton matikan tivinya, ya? Karena listrik mahal. Karena banyak sekali teman-temanmu yang nggak bisa menikmati listrik. Apalagi tidur di ruangan ber-AC.

Saat membuang sampah, pisahkan botol susumu yang sudah kosong, Nak. Karena botol dan plastik banyak yang masih bisa dimanfaatkan oleh Bapak Pemulung. Pisahkan dari kotoran basah lain biar nggak terlalu kotor mereka memegangnya.

Jangan berbohong, Sayang...Jadi anak yang jujur.
Jangan memukul teman dan saudara.
Dipukul itu sakit. Badannya sakit, hatinya juga terluka.
Tapi kalo mainan dan hakmu dilanggar, jangan takut. Jangan nangis.
Jangan mengambil yang bukan hakmu ya, Nak. Kalo temen nggak mau minjemin ya sudah, jangan marah.

Itu beberapa hal yang nggak pernah bosen-bosen kukatakan dan lakukan. Sounds very bawel,huh?? hehehehe...
Tapi itu masih sedikit...masih banyak yang harus kulakukan untuk anak-anakku.

Dan selama 4 tahun 4 bulan ini, sejak Damar lahir, kemudian Dimas, tak terhitung pelajaran yang kudapatkan dari mereka. Detik begitu Damar lahir aku jadi bener-bener ngerti seberapa besar cinta orangtuaku untuk anak-anaknya. They would took the bullet for us. Like I will took the bullet for my children...

Nothing I learned at university or in my travels could compare with the education I receive raising children. My children are mirrors of my soul...

A mother's song

Today I left some dishes dirty,
The bed was made about 3:30,
The diapers soaked a little longer,
The odour grew a great deal stronger.
The crumbs I spilled the day before
Are staring at me from the floor.
The fingerprints upon the wall
Will likely be there till next fall.
The dirty streaks on window-panes
Will still be there until it rains.
"You lazy, messy thing," you say,
"And just what did you do today?"
I held a toddler while she wept,
I nursed a baby till he slept,
I played a game of hide-and-seek
And squeezed a toy so it would squeak.
I pulled a wagon, sang a song,
Taught a child right from wrong.

What did I do this whole day through?
Not much, I guess it's really true.
Unless you think that what I've done
Might be important to Someone
Who loves me still and shares my cares.
If that is true, I've done my share.

--Jeannette Whilsmith

Wednesday, November 19, 2008

My best friend's wedding

I have a friend.
I've known him for 13 years now.

One of the nicest and kindest persons i've ever known.
A great leader, a good friend, a helpful brother...

Lawu, Semeru, Merbabu, Sumbing...berapa gunung yang pernah kami jelajahi bersama ya?
Terutama Sumbing! ^_^
Karena dia terjebak bersamaku yang terkilir disana, dan kami semua sampai di Jogja sehari lebih lambat.

We love the mountain so much...

A smiling face.
Someone you can share your laughter and your worries.
A warm heart.
Someone with strong morale and caring heart.
Tertawanya akan membuat orang lain ikut tersenyum.
Semangatnya akan membantu orang lain terus berjalan.
Dia adalah salah satu dari sedikit orang yang bisa menyimpan rahasia.

I used to call him Indian when we were at high school.
Don't know whether he knew that or not :P

Ketika aku mulai menyukai gunung, almarhum Papah memberiku sebuah kompas. Kompas tua yang beliau pakai sejak masih sering bertugas di pedalaman Kalimantan.
Beberapa tahun yang lalu di Bandung, sahabatku meminjam kompas itu. Dan menghilangkannya.
It broke my heart, and i think he knew it really well.
But years went by, and i forget about it.

Like vitamin C in Graduation song said :
So if we get the big jobs and we make the big money,
When we look back now will our jokes still be funny?
Will we still remember everything we learned in school,
Still be trying to break every single rule?
Will the past be a shadow that will follow us round,
Or will these memories fade when I leave this town?
I keep, keep thinking that its not goodbye,
Keep on thinking its our time to fly


Maret 2006, dia meninggalkan sebuah kotak kepada adikku Mala di Jogja. Waktu itu aku masih di Balikpapan. Isinya adalah sebuah kompas, dengan sebuah kartu kecil berwarna hijau.

So, my friend, like what you wrote on that card
"Kagem sahabatku, bahagiaku untukmu..."

Kapan-kapan kita naik gunung lagi ya ^_^

Thursday, November 13, 2008

Beres-beres

Hari ini fluku sudah lumayan menghilang.
Sudah nggak bersin-bersin tiap 5 menit dan gak ngabisin tisu satu kotak lagi.
Tapi aku jenuh!
Akhirnya kukeluarkan semua mainan anak-anak yang selama 2-3 bulan sudah tidak dirapikan.
Dengan senang hati Damar dan Dimas membantu menuang semua isi boks mainan mereka.
Terhitung ada satu kontainer besar, satu boks sedang dan satu keranjang berisi mainan.


ketimbun mainan!!! horeee...



mainanku mainanmu juga, bro...


Aku mulai menyortir jam 8 pagi.

Mainan yang rusak dan patah-patah karena dibanting masuk plastik sampah.

Mainan yang sering Dimas jadikan alat menggetok masnya kutaruh paling bawah.

Mainan mamahnya yang keikut masuk di mainan mereka (kabel mp3 player dan dvd korea) cepat-cepat diamankan.

Mobil-mobilan dpisahin dari pesawat-pesawatan, boneka dipisahin dari bola, mainan kotak dipisahin dari yang bulat...now you know how desperate I am??? Hehehehe....

in progress


Jam 12 akhirnya selesai.

after the mission


Mari kita bongkar lagi mainanmu besok pagi, Anak-anakku sayang! ^_^

Tuesday, November 11, 2008

Sendiri yang sepi

Tadi pagi bapake Damar Dimas berangkat ke Balikpapan. Cuma sampai besok malam sih...
Waktu tau papahnya mau pergi naik pesawat, Damar bilang begini,
" Pah, Damar mau ke rumah nenek di Jogja...naik Luthfansa!"
Kebanyakan mbaca (ngeliat-red) buku dia!

Hari ini sudah diisi dengan menyibukkan diri.
Mbayar air dan belanja berdua Damar. Seperti biasa kita belanja di Indomaret.
Selain dekat, juga tempat belanja favorit damar begitu dia tau lebahnya Indomaret namanya Domar.
Jingle-nya aja dia hapal...

"Indomaret dimana-mana, dekat anda semua suka
Indomaret untuk keluarga, melayani kebutuhan
Utama sehari-hari...Indomaret milik bersama
Indomaret pilihan tepat
Indomaret mudah dan hemat.... "

Hehehe, jadi iklan...

Anyway, udah sering banget aku dan dewo belanja disana. Tetap saja mereka masih heran kalo kita minta belanjaan dimasukin ke tas kain yang aku bawa. Dan aku mengulang lagi alasan "plastik di rumah dah banyak,mbak!" Hhhhhh....

Waduh...aku gak bisa nulis lagi nih.
Barusan Damar throw up, dah kubersihin sih.
Tapi baunya menguar. Campuran susu strawberry dan kue coklat yang sudah diproses 3 jam di perut anakku tersayang itu.
Sudah pengalaman dengan segala jenis muntahan selama 4 tahun kok ya masih pusing nyium bau muntah ya?
Pusyingg...

So, here I am. Writing on my own.
Biasanya ada yang ngintip-ngintip di balik pundak ( that would be Damar), atau narik-narik baju minta dicintai dan, of course, dineneni (that's definitely Dimas), atau nonton bola sambil bolak-balik koran terus mijet-mijet punggungku (who else? Dewo).

Sendiri yang sepi.
Sepi yang sendiri. Bahkan aku malas mendengarkan lagu.

Jadi inget tadi sore.
Smsku ke Dewo nanya kabar, dijawab dengan bersemangat, " Mau makan malam di dapen nih, sambil main bilyard!"
Saat itu aku sedang duduk di teras rumah sambil memandang hujan, merasakan angin dingin yang mengingatkanku pada angin di gunung, sendiri saja (anak-anak dikunci di dalam rumah sama mbak Yuk ^_^)

DAN MALAM INI AKU MELER!!!! Thanks to berdingin-dingin di teras rumah, hihihihi....

Suamiku sayang, berikan aku satu cuti naik gunung sebelum kita pindah lagi, dan rumah di balikpapan yang gak pake mati lampu 12 jam atau narik-narik selang dari rumah tetangga waktu PAM mati (dan bisa dipastikan selalu mati!). That's not too much to ask, is it? ( I know the answer : "Banyak amat mintanya...rumah yang kayak gitu di balikpapan kan cuma rumahnya ekspat!" Hehehehe....)

Pusyiingg...meleerrr....nguantuuukkkk....
Kuangen mamah... (mbok-mbokanne metu!)

Saturday, November 8, 2008

No songs tonite!

Malam ini hujan dueresss tenan! Pohon Kupu-kupu di halaman depanku roboh, hiks...
Semoga besok bisa disembuhkan ke kondisi semula. Maaf ya, Pohon, malam ini terpaksa menderita...

Jadi, Jango-ku libur dulu.
Kenapa? Karena suami tercinta protes.
kenapa? karena katanya blogku kurang ceria.
Kenapa? Ya gak tau, soalnya aku nulis berdasarkan mood, bukan berdasar pesanan suami.

Hehehehe...Peace, suamiku sayang!

Tapi, emang sih, tulisanku seringnya mellow..
waktu nulis mungkin I felt so hollow..
jadinya ya begitu kacauw...Ah, gak asik! Udah gak se-rhyme...

Habisnya, despite aku tuh orangnya romantis (huekk!), a little too much drama queen here and there,
juga karena terbiasa menulis malam-malam. Ketika semua bayi-bayi dan bapaknya bayi dah tidur.
Sepi-sepi begitu biasanya ndengerin lagu-lagu. Kalo udah gitu moodnya jadi tergantung lagu...
Padahal sekarang playlist-nya berisi lagu-lagu Padi, John Mayer, Norah Jones, Five for fighting (dying-nya makes me cry...huaaaaa!), dan sebangsanya. Hujan air mata deh...menyesuaikan musim hujan.

Mosok disuruh nge-blog sambil ndengerin P-Project? Apalagi lagunya "superstar"...
(hehehe, paling seneng baitnya yang "andai aku letto, wis pasti aku wong jowooo...")

Jadi, berhubung moodku masih begitu-begitu saja (apalagi karena butterfly tree-ku yang akhirnya berbunga malam ini tumbang...), silahkan dibaca apa adanya ya.
Makasih banyak untuk saran dan inspirasinya ^_^

This blog is dedicated for the loves of my life

Friday, November 7, 2008

Hujan di Malam Sabtu

lagi punya mainan baru nih, namanya jango ^_^
Sekarang juga lagi nulis sambil ditemenin si jango.
Dia lagi nyanyiin lagunya John Mayer, Stop the Train :
No I'm not color blind
I know the world is black and white
I try to keep an open mind
But I just can't sleep on this tonight
Stop this train
I want to get off
And go home again
I can't take the speed it's moving in
I know I can't
But honestly, won't someone stop this train?
Don't know how else to say it
I don't want to see my parents go
One generation's length away
From fighting life out on my own
So scared of getting older
I'm only good at being young
So I play the numbers game
To find a way to say that life has just begun
Had a talk with my old man
Said "help me understand"
He said "turn sixty-eight"
"You'll renegotitate"
"Don't stop this train
Don't for a minute change the place you're in
And don't think I couldn't ever understand
I tried my hand
John, honestly we'll never stop this train"
Once in a while, when it's good
It'll feel like it should
And they're all still around
And you're still safe and sound
And you don't miss a thing
Til you cry when you're driving away in the dark
Singing
Stop this train I want to get off
And go home again
I can't take the speed it's moving in
I know I can't
Cause now I see
I'll never stop this train
Ketika aku bilang waktu berlalu cepat sekali ya, ternyata memang waktu itu berlari.
Kadang terlalu cepat sampai gak kelihatan kapan lewatnya. Tau-tau dia sudah 10 putaran sementara aku masih 3 putaran...Emang jogging keliling sabuga?! hehehehe...
But, it is!
Sebelum aku mulai melakukan hal-hal lain yang sudah mulai direncanakan minggu-minggu kemaren, tiba-tiba suamiku tercinta bilang, " Looks like we're leaving the town again, dear..."
Tiba-tiba dia sudah kembali bertugas di Balikpapan terhitung mulai pertengahan bulan ini.
Kita bahkan belum ke Curug Nangka di Sentul, atau ke Gunung Gede.
Atau jalan-jalan ma Mbak Neneng dan Una.
Atau gathering KMPA.
And now, Sheryl crow's If It Makes You Happy...
We've been far, far away from here
Put on a poncho, played for mosquitos
And everywhere in between
Well, okay we get along
So what if right now everything's wrong
if it makes you happy
i can't be that bad
if it makes you happy
then why the hell are you look so sad?
Jadi, suamiku sayang...I guess if it makes you happy, we'll follow you everywhere ^_^
Lucu juga, tadinya aku dah gak sabar mau keluar dari Jakarta.
tapi begitu bisa keluar tidak sepenuhnya merasa senang.
What do I feel?
Don't know...

Tuesday, November 4, 2008

I do miss you tonite

5 minutes before midnight, and i'm still awake.

Beberapa hari ini Damar dan Dimas sakit.
Flu, batuk, ditambah demam buat Dimas.
Paling sedih memeluk Dimas yang badannya hangat karena sakit :(
Barusan dia tertidur.

And still, i cannot sleep.
Listening to some music, and wondering.
About nothing.

Hanya menunggu ngantuk datang.
Hanya memikirkan sesuatu yang jauh. People, places, and the stars...

Kapan terakhir aku melihat bintang ya...
I used to love watching the sky at night time.
Dan di gunung,
di gunung bintang selalu terlihat lebih banyak dan terang, lebih dekat.
Sehingga dinginnya udara gunung tidak terasa saat aku memandang langit.
Di umurku yang 28 tahun ini, kenapa aku jarang melihat bintang?

Hhhhhh (sigh mode : ON, hehehe...)
I miss my dad (miss you soooo much, pah...)
I miss my mom.
I kinda miss my childhood...where i could be whoever i wanted to be.
I miss my friends.
I miss the mountain...
I miss the stars.

I miss them...those stars, those people, those places.
And i'll be thinking about them before i close my eyes every night.
or everytime i stare at the rain
and everytime i watch the colour of the evening sky...

Be brave, Nin...jangan ngelangut terus!

(Lonestar by Norah Jones)
Lonestar where are you out tonight?
This feeling I'm trying to fight
It's dark and I think that I would give anything
For you to shine down on me

How far you are I just don't know
The distance I'm willing to go
I pick up a stone that I cast to the sky
Hoping for some kind of sign