Bagi keluarga Timothy McKay, Garth McEvoy, Evert Mokodompis dan korban bom JW Mariott/Ritz Carlton mungkin tidak semudah itu. Istri Evert bahkan baru saja melahirkan anak keduanya sehari setelah bom meledak.
Pagi ini aku tertegun membaca satu artikel di Tribun Kaltim. Judulnya Ightiyal dan Bom Bunuh Diri. Salah satu isi tulisan itu adalah :
Teror bom itu telah membuat Indonesia menangis. Menangis karena dengan aksi itu, citra Indonesia kembali masuk dalam kategori negara yang tidak aman. Menangis karena pecinta Manchester United kecewa berat karena jadwal laga Indonesia All Stars verus MU di Stadion Gelora Bung Karno dibatalkan. Umat Islam Indonesia juga ikut bersedih, karena aksi pelaku teror bom bunuh diri itu serta merta meninggalkan citra buruk umat Islam di mata dunia.
Juga disebutkan tentang MUI yang harus menunggu empat tahun (setelah Bom Bali I) untuk menyatakan fatwa haram untuk aksi bom bunuh diri. Fatwa tersebut dikeluarkan 10 November 2005.
Tanpa mengurangi makna dan maksud baik penulis, aku bertanya-tanya "Seegois apa kita ini?" Apakah Indonesia menangis karena telah jatuh lagi korban-korban tak bersalah, telah bertambah lagi anak-anak yatim atau piatu dan telah muncul lagi korban-korban luka yang mungkin akan cacat seumur hidup..... atau karena MU tidak jadi datang??? Mana yang lebih penting? Nyawa manusia atau citra?
Dan ketika aku membaca di tulisan tersebut tentang seorang Syeikh Sholih Al Fauzan di Arab Saudi yang menyatakan bahwa
Ightiyal (membunuh dengan rahasia dan sembunyi-sembunyi) dan perusakan (pada sumber-sumber pemerintahan di negeri kafir) adalah perkara yang tidak boleh. Karena akan menyebabkan kejelekan terhadap kaum muslimin dan menyebabkan pembunuhan dan pengungsian terhadap kaum muslimin, ini perkara yang tidak boleh...aku mulai merasa sedikit mual.
Apakah segala sesuatu harus berputar di sekitar kita, kaum muslim?
Apakah tidak cukup alasannya karena semua manusia punya hak hidup yang sama?
The same flesh, bone, blood, heart and mind?
Beberapa hadis dari Nabi Muhammad (Sallallahu Alaihi Wasallam) yang sangat menekankan agar kita menjauhi kekerasan :
Deal gently with the people, and be not harsh; cheer them and condemn them not.
That person is nearest to God, who pardons, when he has someone in his power, one who would have injured him.
Assist your brother or sister Muslim, whether he be an oppressor or an oppressed. 'But how shall we do it when someone is an oppressor?' Muhammad said, 'Assisting an oppressor is by forbidding and withholding that person from oppression.'
The best jihad (lit. striving) is a just word before a tyrannical authority.
All God's creatures are His family; and he or she is the most beloved of God who tries to do most good to God's creatures.
Faith is a restraint against all violence, let no Mu'min commit violence.
May Allah bless us with His love, and the love of those who love Him. May Allah fill our hearts with love.
Wallahu'alam bissawab. Only God knows the best.
2 comments:
Yes, agree with you, that is "Only God knows the best"
banyak sekali efek negatif kalo bom meledak.nama tanah air kembali ambruk...
tp sukur nya banyak aja turis yg mau datang ke indonesia.karena kecantikan yg negara kita punya.
salam kenal ya...
jd kapan nih ke kalsel?
BTW, posisi di kaltim ya?
Post a Comment