Monday, October 6, 2008

Kenangan

Aku punya segudang kenangan.
Some were good, others were bad.
Beberapa tetap tersimpan, beberapa mulai atau sudah memudar.

Dan beberapa, in a funny way, selalu teringat. Untuk alasan yang baik atau buruk.

For example, kenangan sewaktu aku berumur 5 atau 6 tahun. Waktu itu aku bermain di ruang tamu rumahku di Samarinda, dan merasakan sesuatu di bawah telapak kakiku. Ternyata aku menginjak seekor cicak!

Cicak malang itu akhirnya terlepas setelah mengorbankan ekornya. Dan rasa ekor cicak yang terus bergerak di bawah telapak kakiku selalu teringat setiap kali aku meloncat karena melihat cicak dimanapun mereka berada.

Well, mungkin kecuali cicaknya di tv. Paling aku cuma merinding.Brrrr....I'd rather hug a snake than touch a cicak!
Terbayang kan waktu Damar ke Taman Safari untuk farewell playgroupnya, dan pulang membawa mainan cicak plastik sebungkus penuh?

Itu kenangan tentang si Cicak alias gecko.

Kenangan yang lain tentang bis kramat jati. Lho, kenapa bis kramat jati?
Ada dua cerita.

Cerita pertama cerita sedih. Waktu itu aku kuliah di Bandung dan my eks (eks apa? eks pejuang? eks-por impor? "hahahaha!" tertawa garing...) mau pulang ke jogja dengan bis yang berangkat dari dago tiap malam jam 7. Dia melarangku mengantarnya karena menurutnya aku lebih baik mengerjakan tugas awal praktikum Kimia Dasarku. Maklum, dia golongannya anak pintar nan rajin ber-IPK tinggi =P

Dasar aku orangnya stubborn, dari siang kukebut tugas awalku dan selesai maghrib. Langsung aku naik angkot ke Dago. Begitu turun dari angkot ternyata bisnya baru bergerak pergi. Dan aku cuma bisa melongo. Jadilah aku pacar ketinggalan bis!

Hahahaha...emang gak jodo...seperti yang terbukti kemudian ^_^

Cerita kedua tentang bis ini juga bersetting bis bandung-jogja.
Biasanya aku pulang naik kereta. Kalau uang kiriman masih banyak ya naik bisnis atau eksekutif. Tapi kalau lagi homesick berat dan out of money naik ekonomi sendirian pun beberapa kali kujalani. Entah kenapa waktu itu aku memutuskan naik bis pada saat-saat terakhir.

Akhirnya dapat kursi paling depan dekat pintu. Kebetulan teman di sebelahku cowok. Gak terlalu kelihatan karena bis memang gelap. Waktu mulai jalan aku mengeluarkan walkmanku, dia juga. Aku kedinginan dan mengenakan jaketku, dia juga. Ketika akhirnya aku mulai tertidur, kelihatannya dia juga. So far masih normal.

Sampai kemudian bis berhenti di rumah makan dan aku terbangun. Ternyata bahu teman perjalananku itu jadi senderan kepalaku.Ya Tuhan, malunya...
Akhirnya aku cuma bisa duduk sejauh mungkin sambil berharap dia gak sadar. Beberapa saat kemudian dia bangun, tersenyum dan bilang "Nggak turun?" dan aku cengengesan sambil menggeleng.

Sampai di Jalan Diponegoro Jogja jam 4 pagi. Dia bangkit dari kursi dan bilang "Duluan ya?"
Cowok baik!

And that's all! That's the story. Nothing special.
Why does it keep coming back to my mind? I don't know. Nggak perlu ada alasan kan?

They say memories can play tricks on you.

Jadi, apa kesamaan antara Si cicak, Si Eks dan Si Cowok Keren di bis?
Hehehe, only God knows!


"Catch a falling star, put it in your pocket, save it for a rainy day"

No comments: