Tau lagu "Laskar Pelangi"-nya Nidji? Wow, I love that song...
Dan "laskar pelangi" menemaniku menulis tulisan kali ini.
Kemarin seorang teman lama bertanya padaku via YM.
Temanku itu baru saja melahirkan anak pertamanya dan sedang menjalani cuti melahirkan.
Dia bertanya apakah aku tidak bosan di rumah saja mengurus rumah dan anak.
Dia bercerita bahwa dia ingin resign tapi takut nanti akan jenuh 'hanya' sebagai ibu rumah tangga.
Saat itu aku belum sempat menjawab karena sedang "busy with my children", itu status di YMku :)
Saat akan kujawab dia sudah offline.
Pertanyaannya membuatku berpikir lama.
Aku sudah menikah dengan Dewo berapa lama ya?
Hmmm, September this year, our 5th anniversary.
Aku menikah 2 bulan setelah wisuda tahun 2003.
dan langsung ditarik kemanapun papahnya Damar dan Dimas pergi ^_^
Dua bulan setelah menikah, sudah ada damar di foto USG itu.
Sayang, Kai'nya, almarhum papahku tercinta tidak sempat menggendong cucu-cucunya...
Saat itu, dengan segala "it's complicated"-nya dan surprise-surprise yang ada kuputuskan menjadi stay-at-home mom saja.
Yang protes? Banyak.
Mulai dari mamahku, keluarga besarku, teman-teman, tetangga...
" Buat apa kuliah tinggi-tinggi?"
"Jadi perempuan kudu mandiri!"
"In case anything happen..."
Dulu sempat sebal, sempat sesak dadanya, sempat mumet.
Apalagi kalau melihat yang hijau-hijaunya dari rumput tetangga (the grass is always greener on the other side of the fence, isn't it?.
Itu dulu.
Kalau sekarang?
kadang-kadang jenuh juga. Lagian, siapa sih yang tidak pernah jenuh?
Tapi sebenarnya gak perlu. Toh kerjaan di rumah gak ada habisnya.
Anak-anak juga gak pernah ada capeknya berkelana dan mengembara kemana-mana.
Selalu aja kejadian menarik tiap hari.
Seperti kemarin ketika aku, Dimas, Damar dan anak-anak tetangga menemukan ular di taman sebelah rumah. Kami semua dengan senangnya menjerit-jerit. Sampai si ular lebih ketakutan dibanding kami, hehehe!
Karena hal itu akhirnya aku berbaikan dengan Ferrel, anak tetangga yang sering nge-bullying damar ^_^
Dan in case anything happen, aku pasti bisa melalui tantangan apapun dalam hidupku.
My parents and life itself had taught me well all these years. Insya Allah.
Ahhh! My life, my choices...
Tiap pilihan ada baik dan buruknya.
Jalani saja apa yang ada. Syukuri apa yang diraih. Terus berdoa dan berusaha.
Tetap jaga mimpi-mimpi yang ada di hati.
Apalagi yang bisa kita lakukan?
Dan semoga kita bisa menjadi sebaik-baiknya diri kita...
Kerendahan Hati (Taufik Ismail)
Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar,
tetapi belukar yang baik,
yang tumbuh di tepi danau
Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
Jadilah saja rumput,
tetapi rumput yang
memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air
Tidaklah semua menjadi kapten
tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment