Damn, he was good! I mean his musics. Lagunya, suaranya, video klipnya...
No comment about the controversy. Who am I to judge...
Salah satu lagu Michael Jackson yang bikin "merinding" adalah Gone Too Soon, soundtrack film 'The Ryan White Story' yang menceritakan perjuangan seorang anak yang terkena HIV Aids saat menjalani perawatan hemofilia dan mengalami diskriminasi. Di Russiaville ( Indiana, AS), Ryan dilarang melanjutkan sekolah karena 117 orangtua (dari total 360 murid) dan 50 guru menandatangani petisi untuk melarang Ryan bersekolah. Orangtua Ryan menempuh jalan hukum dan ketika Ryan diijinkan kembali bersekolah, 151 murid memilih tidak masuk sekolah. Dan sebagai seorang pengantar koran, Ryan juga mengalami penolakan dari orang-orang yang tadinya berlangganan koran dengannya.
Keluarga Ryan akhirnya memilih untuk pindah ketika sebuah peluru ditembakkan ke rumah mereka.
31 Agustus 1987, ketika hari pertama bersekolah di SMA Hamilton Heights (Cicero, Indiana), Ryan akhirnya bertemu dengan lingkungan yang tidak takut untuk menjabat tangannya.
Ryan White meninggal 8 April 1990 (18 tahun), beberapa bulan sebelum kelulusannya.
Gone Too Soon. Like a comet blazing 'cross the evening sky
Like a rainbow fading in the twinkling of an eye
Shiny and sparkly and splendidly bright
Here one day gone one night
Like the loss of sunlight on a cloudy afternoon
Like a castle built upon a sandy beach
Like a perfect flower that is just beyond your reach
Born to amuse, to inspire, to delight
Here one day gone one night
Like a sunset dying with the rising of the moon
Gone too soon.
Dan entah kebetulan atau tidak, waktu membaca tentang Amazon Uprising kemarin, lagu Earth Song lah yang terlintas.
Jadi ceritanya, beberapa waktu yang lalu terjadi Tiananmen-nya Amazon. Alan Garcia didukung oleh perjanjian Free Trade dengan AS membuat ke(tidak)bijakan yang memungkinkan perusahaan asing untuk mengeksploitasi 45 juta hektar (hampir 70% hutan amazon) tanpa persetujuan dari komunitas lokal, dalam hal ini suku Indian Amazon. Untuk melawan korporasi besar (industri kayu, minyak dan pertambangan) dan pemerintah kapitalis, komunitas suku asli Indian yang tidak memiliki senjata dan hampir tak tersentuh listrik menggunakan segala cara yang mereka bisa. Memblokade jalan, menyandera kantor-kantor industri pertambangan, berdemo dengan membawa busur dan panah. "We will fight together with our parents and children to take care of the forest, to save the life of the equator and the entire world.", kata pemimpin mereka.
Respon dari Garcia? Menyatakan kondisi darurat di Amazon dan mengirimkan helikopter militer yang menembak ke arah demonstran. Korban dari aparat dan demonstran berjatuhan.
Hey, what about yesterday
What about the seas, the heavens are falling down
I can't even breathe
What about everthing, I have given you
What about nature's worth, It's our planet's womb
What about animals, We've turned kingdoms to dust
What about elephants, Have we lost their trust
What about crying whales, We're ravaging the seas
What about forest trails, Burnt despite our pleas
What about the holy land, Torn apart by creed
What about the common man, Can't we set him free
What about children dying, Can't you hear them cry
Where did we go wrong
Someone tell me why
What about baby boy
What about the days
What about all their joy
What about the men
What about the crying man
What about Abraham
What about death again
Do we give a damn
Tapi yang ekstraordinary, kali ini korporasi-korporasi itu kalah. Indegenious people yang menang. Kongres Peru mencabut dua undang-undang yang memungkinkan perusahaan pertambangan untuk mengebor hutan Amazon.
Diamond, oil and land for blood...do we give a damn?
Dan tentang rasisme, tentang SARA (reminds me of this stupid presidential campaigns...), ingat video klip dahsyat Black or White?
They Print My Message
In The Saturday Sun
I Had To Tell Them
I Ain't Second To None
And I Told About Equality
An It's True
Either You're Wrong
Or You're Right
So, did we get his messages?
Rest In Peace, bro. Thanks for your music.
No comments:
Post a Comment