Ketika aku capek dan 'my body is not so delicious' (ckckckc...),
ketika batere alkaline-nya Damar Dimas tidak perlu di-charge seharian,
ketika asisten andalanku, Mbak Yuk, pulang kampung nengok Putri tercintanya,
ketika aku pikir aku ndak bisa menulis.
Aku menulis lagi.
Hanya melepaskan diri dari mengepel susu tumpah,
mengelap ingus dan muntah,
mengganti baju dan celana yang basah,
Hanya libur sebentar dari membujuk Damar makan wortel,
menghela nafas waktu Dimas cuma mau baksonya dan menolak kol,
menahan nafas ketika mereka kejar-kejaran dan berakhir dengan Dimas koprol,
Hujan deras seharian,
ndak sempat ngeluarin jemuran,
Jakarta banjir dan macet, jadi semacam kebiasaan.
Like my mom in law said when we moved 'temporarely' to this city, "you'll get used to it"
Pehuleesss....
Masak perkedel kentang dan sup di dapur sementara anak-anak menaburkan semua jenis barang di penjuru rumah. Termasuk coco crunch dan jeruk.
Mengalah ketika Dimas mengganti 'Tak ada yang bisa'nya Andra & The Backbone di RCTI dengan dvd Pak Pos Pat.
Mengunci pintu kamar jam 3 siang, dan tertidur sejam sementara anak-anak masih melompat-lompat di atasku.
Hmmmm, gimana caranya supaya batereku lebih long lasting dibanding batere mereka....
Jam 10 malam.
The boys are sleeping now. All of them. Including their dad.
Yayyyy!!!!!
Introspeksi hari ini : Harus lebih sabar.
Monday, February 2, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
lelah, ya, mbak ?
Tapi pahalanya begitu indah menanti, ya, mbak...
Sungguh mulianya seorang ibu
Post a Comment