Baru sampai di rumah setelah mengantarkan mbak Yuk ke tempat ngetem angkot dekat Bintaro Plaza. Pulang ke rumah dalam kondisi hujan ditemani Damar yang tertidur di kursi sebelah supir dan Dimas yang nangkring di atas rem tangan. Not safe at all, by the way! Jangan ditiru!
Di sepanjang jalan pergi dan pulang diklakson mulu oleh mobil-mobil di belakangku karena aku beberapa kali ngasih jalan sama pejalan kaki, motor atau mobil yang mau nyebrang.
Di perempatan sebelum Sekolah Internasional Jepang, perempatan dimana lampu lalu lintas seringnya cuman jadi pajangan, aku (yang dalam posisi lampu hijau) hampir menabrak kendaraan-kendaraan dari arah kanan-kiri yang pasti melanggar lampu merah. Dan seorang supir angkot, bapak-bapak berjanggut, dari arah kanan melewatiku sambil berteriak, "GOBLOK!"
Phew.
Wew.
Well.
(Sigh)
Bapak supir angkot yang pasti tidak akan membaca tulisanku ini, semoga Bapak selamat sampai tujuan.
Semoga setoran Bapak tidak seret.
Semoga anak-anak Bapak bisa sekolah dan harga-harga bahan kebutuhan masih bisa dijangkau oleh keluarga Bapak.
Semoga tidak ada laki-laki dewasa yang berteriak "Goblok!" kepada anak perempuan, istri atau ibu Bapak.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Mbak Nina sungguh berhati lapang...
Masih bisa sabar setelah dicurangi seperti itu..
Post a Comment